Support By

Kamis, 06 Maret 2014

Pemkab Bogor Undang Penyuluh Agama dan Kasie Kesra Terkait pembinaan Kerukunan Antar Umat Beragama

Sedikitnya 80 orang, terdiri dari Kepala Seksi (kasie) Kesra Kecamatan se-Kabupaten Bogor dan penyuluh agama mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) bidang keagamaan tentang pembinaan kerukunan antar umat beragama di Hotel Accram, Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Selasa (4/3). Sekretaris Daerah Adang Suptandar didampingi Assisten Kesra Kabupaten Bogor Dadang Irfan serta Kepala urusan Agama Kabupaten Bogor, saat membuka secara resmi kegiatan tersebut mengatakan bahwa, penyelenggaraan fasilitasi ini merupakan salah satu cara efektif untuk mempertemukan seluruh stakeholder yang berkompeten serta mengkaji ulang seluruh program dan kegiatan pembangunan dalam rangka mewujudkan keterpaduan dan keselarasan program pembangunan antar sektor dan antar fungsi serta antar pemangku kepentingan, khususnya dalam bidang sosial keagamaan.
“Melalui forum ini kita dapat mempersatukan visi, persepsi dan kesepahaman bersama mengenai permasalahan sosial keagamaan yang terjadi di Kabupaten Bogor serta upaya yang dapat dilakukan untuk menanganinya dengan tepat, baik tepat program maupun tepat sasaran”, tandas Adang Suptandar. Kerukunan beragama, lanjut Adang, ditengah masyarakat merupakan salah satu modal sosial yang penting dalam mewujudkan komitmen bersama untuk mengembangkan tatanan sosial yang kondusif bagi terpenuhinya hak-hak masyarakat untuk menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinannya masing-masing. “Kegiatan ini harus dimanfaatkan, untuk menginventaris berbagai permasalahan berkaitan dengan kerukunan beragama, shingga keberagaman agama ditengah masyarakat disikapi secara lebih arif dan tidak bersifat kontra produktif bagi keberlangsungan pembangunan daerah”, ujarnya.
Lebih lanjut, Adang mengungkapkan bahwa kompleksitas permasalahan kerukunan beragama pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari adanya upaya pihak tertentu untuk mengintimidasi masyarakat agar tercipta konflik yang saling membesarkan perbedaan satu sama lain sehingga memecah belah masyarakat. “Persoalan konflik antar agama sangat berbahaya, dapat menimbulkan disintegrasi bagsa ditengah masyarakat. Pada beberapa kasus, konflik antar penganut agama bahkan bisa menggiring fanatisme individu dan kelompok untuk melemahkan pihak lain dengan cara yang kurang beradab, bahkan tidak jarang hingga menimbulkan korban jiwa”, kata Adang. Oleh karena itu, berbagai peristiwa yang telah mencedarai kerukunan beragama seyogianya menjadi pelajaran berharga agar tidak menjadi preseden buruk yang terus berulang serta mengganggu stabilitas sosial.
Tak hanya itu, Adang Suptandar meminta kepada penyuluh agama agar berupaya meningkatkan kualitas kehidupan beragama masyarakat, juga intensif mencerdaskan masyarakat mengenai filosofi kerukunan beragama, nasionalisme dan persatuan bangsa, agar warga masyarakat tidak terjerumus ke dalam perpecahan yang berdimensi agama sebagai akar dari konflik atas nama agama, anarkisme dan terorisme. “Ap“bila terjadi indikasi perpecahan segera koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa setempat untuk memperoleh saran terbaik dalam mengatasinya”, pinta Adang.
Sementara itu, Kepala Bagian Bina Mental dan Kerohanian H. Era Kustomi, SKM., MKM  mengatakan, diadakannya kegiatan rakor bidang keagamaan selain untuk membangun pemahaman bersama tentang pentingnya kerukunan umat beragama dalam rangka mewujudkan visi Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten termaju di Indonesia dan misi kesalehan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Juga untuk menginventarisir potensi konflik sosial keagamaan akibat dari kesenjangan serta untuk mensosialisasikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka pembinaan kerukunan umat dan antar umat beragama serta pendirian rumah ibadah.
Selanjutnya, Kustomi berharap kegiatan ini dapat menghasilkan rekomendasi untuk pemerintah daerah dalam rangka pembinaan kerukunan intern umat beragama dan antar umat beragama di Kabupaten Bogor. Kegiatan rakor ini, juga diisi oleh lima narasumber dengan materi fungsi agama dalam perspektif sosial, optimalisasi peran pemerintah daerah dalam pembinaan kerukunan umat beragama, peranan penyuluh agama dalam pembinaan kerukunan umat beragama, strategi pembinaan kerukunan umat beragama dan pemberdayaan institusi keagamaan. (Arif/Diskominfo Kabupaten Bogor)
sumber http://www.bogorkab.go.id/
Share this article now on :

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))